Berita  

Sholat Jumat di Masjid Balai Kota DKI, Anies Pakai Masker dan Bawa Sajadah Sendiri

Anies Sholat Jumat Masjid Balai Kota

Ngelmu.co – Hari pertama masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melaksanakan ibadah sholat Jumat, di Masjid Fatahilah, kompleks Balai Kota DKI. Tak hanya menggunakan masker, ia juga membawa sajadah sendiri, sebagaimana imbauan yang berlaku.

Ia mengenakan baju koko berwarna biru dongker, lengkap dengan kopiah hitam, dan masker batik.

Anies, tiba sekitar pukul 11.54 WIB, dan langsung masuk ke masjid, menempati saf depan.

“Assalamu’alaikum,” ujar Anies, menyapa jemaah yang hadir.

Jemaah pun menempati posisi saf sesuai tanda jaga jarak yang sebelumnya telah diberikan petugas masjid.

Ada juga jemaah yang menempati area belakang hingga ke luar masjid, dengan tenda putih, yang tetap dipasang tanda jaga jarak untuk saf sholat.

Protokol kesehatan diterapkan dengan ketat. Petugas pun mengimbau, agar jemaah berwudhu, sebelum ke masjid.

Jemaah juga diimbau, untuk membawa alat sholat sendiri, serta senantiasa menerapkan jaga jarak dalam saf sholat.

Sementara untuk menyimpan alas kaki, jemaah bisa menyimpannya pada plastik putih yang diberikan petugas.

“Alhamdulillah, siang hari ini, kami baru saja selesai bersama-sama menunaikan ibadah sholat Jumat,” kata Anies, usai sholat.

“Ada kerinduan yang luar biasa untuk bisa kembali bersujud, menunaikan sholat Jumat, di kawasan Balai Kota ini, sebagaimana juga dirasakan oleh jutaan umat Islam di Jakarta,” sambungnya.

Baca Juga: Komentari Anies, Rachland Nashidik: Boleh juga Sikap Gubernur Ini

Di masa transisi, Anies menegaskan kepada semua pihak, untuk tetap berada di rumah, jika memungkinkan.

“Karena kita memang masih dalam kondisi, di mana wabah ini belum sepenuhnya selesai,” tuturnya.

“Bila memang harus bepergian, memang harus keluar, maka taati prinsip-prinsip protokol kesehatan,” sambung Anies.

Lebih lanjut ia menyampaikan, pada masa transisi, ada empat hal utama yang harus senantiasa diingat.

“Satu, hanya yang sehat yang keluar dari rumah, yang tidak sehat, tetap di rumah,” ujar Anies.

“Kedua, gunakan masker. Masker ini selalu dipakai dalam kegiatan apa pun,” imbuhnya.

Ketiga adalah selalu jaga jarak, dalam kegiatan dan interaksi apa pun, minimal satu meter

“Keempat adalah mendatangi tempat manapun, harus melihat bila sudah lebih dari separuh kapasitas, maka jangan masuk,” tegas Anies.

“Dan bagi pengelola lokasi, sadari hanya 50 persen kapasitasnya,” lanjutnya.

Empat prinsip tersebut, harus dipegang selama masa transisi, agar COVID-19, bisa semakin terkendali.

“Maka insya Allah, kita akan bisa lebih jauh lagi mengendalikan penyebaran COVID-19 ini,” kata Anies.

“Dalam masa transisi ini, saya ingin sampaikan kepada semua, disiplin. Disiplin di dalam menjalankan protokol kesehatan. Pastikan bahwa tempat Anda berkegiatan, mengikuti itu,” sambungnya.

Pasalnya, lanjut Anies, tanpa kedisiplinan, akan muncul potensi penularan virus Corona.

Jika angka kasus, pasien, kematian meningkat, mengkhawatirkan, maka Pemprov DKI dan Gugus Tugas, tidak akan segan untuk menggunakan kewenangannya.

“Menghentikan proses transisi dan kembali kepada semua berada di rumah. Kita tidak ingin itu terjadi, karena itu, mari kita semua disiplin,” pinta Anies.

Ia mengajak, agar seluruh warga Jakarta, bisa saling mengawasi.

“Karena tidak mungkin aparat penegak hukum bisa mengawasi jumlah yang begitu banyak,” kata Anies.

“Jumlah perkantoran, pertokoan, rumah ibadah, kegiatan sosial. Luar biasa banyak,” imbuhnya.

Jika warga menemukan penyimpangan, Anies meminta, untuk saling mengingatkan.

“Tegur, laporkan kepada kita, dan nanti kita akan tindak sesuai dengan semua peraturan yang ada,” ujarnya.

“Dan kami tidak segan-segan untuk mencabut izin, untuk menutup tempat, apabila melakukan pelanggaran,” tegas Anies.

Kalau terdapat pertokoan, perkantoran, mal, yang melanggar kapasitas maksimal yakni 50 persen, juga akan ditindak.

“Bila sampai melanggar, diingatkan dua kali. Dua kali masih melanggar, yang ketiga akan ditutup,” imbau Anies.

“Ini demi melindungi keselamatan seluruh warga di Jakarta. Saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk ikut mengawasi,” lanjutnya.

“Insya Allah, masa transisi ini bisa kita lewati dengan sebaik-baiknya,” pungkas Anies.