Berita  

Tuduhan Pemakaian Narkoba kepada Bintang Emon, Usai Bicara Kasus Novel Baswedan

Bintang Emon Difitnah

Ngelmu.co – Gusti Muhammad Abdurrahman Bintang Mahaputra (Bintang Emon), menjadi salah satu komika, yang kerap menyampaikan kritiknya tentang berbagai hal, melalui media sosial.

Tak terkecuali soal tuntutan hukuman pidana satu tahun penjara, untuk dua pelaku penyiraman air keras terhadap Penyidik Senior KPK, Novel Baswedan.

Namun, beberapa hari setelah menyampaikan kritiknya, Bintang, diserang oleh dua akun, yakni @LintangHanita dan @Tiara61636212.

Mereka menuding pria berusia 24 tahun itu, sebagai pengguna narkoba. Apa yang dituliskan oleh keduanya pun sama persis.

“Bro Emon mulai gelisah, takut di tes urin oleh aparat. Jangan pake sabu bro kalau mau buat doping. Masa depanmu menjadi taruhan,” tulis mereka.

“Demi menjaga stamina menjadi komika Emon mengakui memakai narkoba,” demikian bunyi cuitan lain dari keduanya.

Melihat fitnah ini, komika Pandji Pragiwaksono, yang merasa mengenal Bintang, dengan baik, buka suara.

“Sekarang Indonesia tau, Bintang Emon melakukan hal yang benar, karena fitnah oleh organisator akun-akun ini mengungkap bahwa mereka ada di posisi yang salah.”

Demikian tulis @pandji, sembari melampirkan tiga potret tangkapan layar, yang berisi fitnah, seolah Bintang, mengaku sebagai pengguna narkoba jenis sabu.

Baca Juga: ‘Pasang Badan’ untuk Bintang Emon yang Diserang Buzzer Usai Komentari Kasus Novel Baswedan

Diketahui sebelumnya, Jumat (12/6), melalui media sosial Twitter dan Instagram pribadinya, @bintangemon, mengunggah video berdurasi 1 menit 43 detik.

Ia melayangkan kritik pedas, terkait alasan jaksa, hanya menuntut satu tahun penjara kepada dua pelaku penyiraman air keras kepada Novel Baswedan.

“Katanya gak sengaja, tapi kok bisa sih kena muka, hah? Pan kita tinggal di bumi, gravitasi pasti ke bawah, nyirem badan, gak mungkin meleset ke muka.

Kecuali, Pak Novel Baswedan, emang jalannya handstand, bisa lo protes, ‘Pak Hakim, saya niatnya nyirem badan, cuma gegara dia jalannya betingkah jadi kena muka’. Bisa. Masuk akal.

Sekarang tinggal kita cek, yang kagak normal cara jalannya Pak Novel Baswedan, atau hukuman buat kasusnye.

Katanya cuma buat ngasih pelajaran… Bos, lo kalo mau ngasih pelajaran, Pak Novel Baswedan, jalan lo pepet, lo bisikin, ‘Eh, tau gak, kita punya grup yang gak ada lo-nya, lho’. Pegi.

Pasti insecure tuh, ‘Ih, salah gue apa ya?’. Introspeksi Pak Novel, pelajaran jatohnya. Nah, aer keras dari namanya juga keras. Kekerasan. Gak mungkin keaeran.

Katanya kagak sengaja, tapi niat bangun Subuh. Eh, asal lo tau, Subuh tu waktu sholat yang godaan setannya paling kuat.

Banyak yang kagak bangun Subuh, tuh sering tuh. Gua, temen-temen gua, banyak yang kelewat. Tapi ini ada yang bangun Subuh, bukan buat sholat Subuh.

Buat nyirem aer keras ke orang yang baru pulang sholat Subuh. Jahat gak? Jahat! Siapa yang diuntungin? Setan. Jadi ada pembenaran, ‘Tuh kan bener kata gue, mending tidur aja, sekalinya melek nyelakain orang kan lo’.

Hah? Ngerasa bener setan gara-gara lo. Respect setan ama lo tuh. Iiss… mantep lah! Lho, kok ada tukang bakso?”

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Gusti Bintang (@bintangemon) on

Selain Pandji, rekan sesama komika, yakni Arie Kriting, juga ikut berkomentar. Menurutnya, Bintang, tidak punya sejarah bandel.

“Bintang Emon baik banget. Gak pernah narkoba dari dulu sampai sekarang. Kalian tanya aja semua yang kenal Bintang deh,” kata @Arie_Kriting.

“Disodorin rokok aja dia ogah. Sering diledekin di tongkrongan, karena gak punya sejarah bandel,” imbuhnya.

Sementara penulis Jonru Ginting, berkomentar, “Yang menganggap serangan terhadap Bintang Emon murni soal buzzer vs komika, artinya ente kudet dan kurang gaul.”

“Emangnya buzzer itu bergerak atas inisiatif sendiri? Ente pernah dengar istilah katak eh kakak pembina?” sambung @JonruGintingNew.