Berita  

Video Luna Maya Tentang Covid-19 Menuai Protes dari Para Dokter

Video Luna Maya Tentang Covid-19 Menuai Protes dari Dokter

Ngelmu.co – Aktris sinetron dan layar lebar Indonesia, Luna Maya menuai protes dari dokter. Hal ini, lantaran videonya bersama seorang dokter bernama Indro Cahyono, yang membahas mengenai Covid-19.

Video Luna Maya Tentang Covid-19 Menuai Protes dari Dokter

Video Luna Maya dan Indro Cahyono

Video tersebut, diketahui diunggah oleh “Account Fanbase @lunamaya” di media sosial Instagram. Dalam unggahan tersebut, Indro mengatakan, bahwa dari sekian banyak korban meninggal dunia akibat Covid-19, belum pernah ada satupun yang meninggal hanya karena Covid-19.

“Jadi, belum ada, ya.” kata Luna.

Menurut Indro, kebanyakan korban yang meninggal dunia disebabkan adanya komplikasi penyakit seperti jantung dan stroke. Ia juga mengatakan, jangan menghubungkan Covid-19 dengan kematian.

“Jangan menghubungkan COVID-19 ini dengan kematian. Kalau ia sakit, iya (bisa meninggal).”

Orang yang terinfeksi Covid-19, umumnya akan mengalami flu, batuk, juga disertai dengan sesak napas selama sekepan, kata Indro. Pada pekan berikutnya, pasien bisa sembuh setelah antibodi untuk melawan virus diproduksi oleh tubuh.

“Covid ini membuat sakit, tapi tidak seganas atau membunuh seperti yang ada di media.” tegas Indro.

Wanita 36 tahun itu pun kembali menimpali penjelasan dari dokter tersebut, dengan mengatakan untuk tak perlu panik dan mencurigai banyak orang.

“Jadi jangan panik. Jangan lantas bingung takut dan curiga kepada semua orang,” katanya.

Menuai Kontroversi

Video yang diunggah pada 12 April 2020 itu, lantas menuai protes dari Doktor Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sekaligus dokter spesialis paru, Achmad Hudoyo.

Ia menilai konten video Luna Maya bersama Indro mengandung pernyataan yang keliru. Hudoyo juga menyebut, dalam pemaparannya, Indro Cahyono cenderung menyepelekan Covid-19 yang penyebarannya begitu cepat.

“Virus (itu) makhluk yang tumbuh pada manusia dan dapat kembang biak dengan cepat dan sangat mudah menyeba. Begitu sangat mudahnya menular,” katanya, seperti yang dikutip dari Tirto pada Jumat (17/4/2020) kemarin.

Protes tak hanya didapatkan dari Achmad Hudoyo saja, namun juga dari dokter spesialis paru lainnya yang bertugas di RSUP Persahabatan Jakarta, Erlina Burhan.

Lagi-lagi, pernyataan yang paparkan oleh Indro tidaklah benar. Logikanya, orang yang sakit itu, tidak langsung meninggal jika terinfeksi Covid-19.

“Dia bilang orang meninggal karena stroke, hipertensi, sakit gula, dan lain-lain. Sekarang coba dibalik. Orang yang sakit stroke, jantung, hipertensi kalau enggak ada Corona, enggak mati, kan?” kata Erlina.

Bahakan, ia mempersilahkan Indro untuk datang ke rumah sakit, dan melihat secara langsung untuk membuktikan omongannya pada video tersebut.

“Suruh dia ke rumah sakit lihat pasien-pasien di sini.”

Selain sembrono, pernyataan Indro tersebut, juga akan membuat masyarakat merasa tidak perlu khawatir akan hal ini, atau bisa saja mereka menjadi mengabaikannya. Terutama, bagi mereka yang merasa sehat dak tidak memiliki riwayat penyakit tersebut.

“Masyarakat Indonesia yang sebelumnya menyepelekan, akan lebih menyepelekan lagi,” katanya menegaskan.

Kritik senada juga turut disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M. Faqih.

“Bukti dan faktanya, kasus kematian bukan hanya orang yang tua, yang muda juga banyak,” kata Daeng.

Ia menjadi pun merasa khawatir akan pernyataan yang disampaikan Indro dapat membuat masyarakat tidak hati-hati dan lengah. Terlebih saat ini, masih banyak masyarakat yang belum menunjukkan kedisiplinan untuk mengikuti peraturan PSBB.

Lantas, pada akhirnya, tenaga medis lah yang harus berjuang lebih keras lagi, karena semakin membludaknya kasus Covid-19, akibat banyak warga yang tak disiplin.

Oleh sebab itu, ia meminta kepada siapa pun untuk tidak memberikan pernyataan yang asal dan belum dicari tahu kebenarannya lebih dulu.

“Kita semua, meskipun dokter, juga harus hati-hati.”

Perlu diketahui, sejak awal nama Indro Cahyono muncul, dari pesan berantai berjudul “Literasi Covid-19”, kerap menyematkan namanya sebagai ‘Ahli Covid-19. Pesan tersebut telah dibantah olehnya.

Baca Juga: Usulkan MUI Beri Fatwa Tiadakan Puasa, Penulis Buku Man Called Ahok Diserang Warganet

Kominfo juga menyatakan pesan berantai soal virus Corona ‘dari Indro Cahyono’ itu hanya berita hoax alias bohong. Terlepas dari kabar tersebut, Indro juga dianggap tidak kompeten membahas Covid-19 karena “dia, kan, dokter hewan.