Wah, Mozilla Boikot Facebook

Facebook

Ngelmu.co – Setelah 50 juta data pengguna Facebook bocor, krisis kepercayaan pun dialami Facebook. Krisis kepercayaan terkait dengan pelanggaran privasi penggunanya mulai menyebar ke dalam ekosistem industri teknologi global. Mozilla menjadi salah satu nama yang sudah mengambil sikap, yaitu Mozilla memboikot Facebook.

Dilansir dari Detik, Mozilla mengumumkan bahwa pihaknya akan berhenti untuk beriklan di dalam platform Facebook. Pertimbangannya tentu saja masalah keamanan. Karena masalah keamanan menjadi pertimbangan utama dari pengembang nirlaba yang berada di balik peramban Firefox ini.

“Mozilla ‘menekan tombol pause‘ untuk mengiklan di Facebook,” ujar Denelle Dixon, Chief Operating Officer.

Dalam situs resmi Mozilla, Dixon menjelaskan pasca pihaknya melihat kebijakan jejaring sosial tersebut dalam kasus Cambridge Analytica, terdapat sejumlah pengaturan yang meninggalkan lubang besar. Lubang tersebut memungkinkan para pengembang aplikasi pihak ketiga mendapatkan akses terhadap data dalam jumlah besar.

Terkait dengan hal tersebut, Mozilla kemudian melakukan sebuah petisi yang bertujuan untuk meminta Facebook agar memperbaiki pengaturan privasi bagi penggunanya. Pengembang nirlaba ini beranggapan miliaran pengguna jejaring sosial tersebut di seluruh dunia seakan direnggut privasinya tanpa diketahui oleh para pengguna itu sendiri. Pihak ketiga bisa dengan mudah mengakses data seperti profesi, edukasi, tempat tinggal, dan unggahan yang dimiliki oleh penggunanya.

Petisi yang terdapat di dalam situs resmi Mozilla itu juga merupakan bagian dari usaha mereka dalam mewujudkan internet sehat di seluruh dunia. Privasi dan keamanan pun menjadi satu dari empat aspek yang diperhatikan Mozilla dalam menciptakan internet sehat, di samping inovasi, inklusi digital, desentralisasi, dan literasi.

Akan tetapi, dalam tulisan blog yang sama, Dixon juga menerangkan bahwa Mozilla sangat mendukung ucapan Mark Zuckerberg terkait dengan janjinya untuk memperbaiki pengaturan privasi pengguna jejaring sosial besutannya itu.

“Ketika Facebook mengambil langkah yang tegas dalam mengubah bagaimana sistem pembagian data penggunanya, terutama dalam memperbaiki pengaturan privasi terhadap aplikasi pihak ketiga, kami akan mempertimbangkan untuk kembali,” pungkas Dixon.

Sebagaimana diketahui, data dari sekitar 50 juta pengguna Facebook telah diangkut oleh perusahaan konsultan politik bernama Cambridge Analytica. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memenangkan kampanye Donald Trump pada pemilihan presiden Amerika Serikat yang lalu.

Namun untuk pengguna Facebook Indonesia, tidak perlu khawatir, karena kini ada konsep social networking atau media sosial yang merupakan karya anak bangsa yang cukup populer di Indonesia, yakni ViuGraph.

Aplikasi ini merupakan layanan social networking yang memungkinkan pengguna berbagi foto dan video. Dikembangkan PT Svarga Indomulia Mediatama, layanan yang mulai diluncurkan di pertengahan tahun 2017 ini mencoba merebut hati para pengguna media sosial mainstream yang mulai muak dengan postingan yang bertebaran yang tidak sesuai dengan minat mereka.

Berikut adalah link viuGraph di android dan IOS:

Link Google Player viuGraph: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.viugraph.mobile
Link IOS viuGraph: https://itunes.apple.com/id/app/viugraph/id1299614794?mt=8