Berita  

8 WNI yang Bantu Turki Temukan Cadangan Gas Terbesar Panen Apresiasi

WNI Bantu Turki Temukan Cadangan Gas Terbesar

Ngelmu.co – Delapan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Kapal Pengebor Minyak Turki, Fatih, menjadi bagian dari tim yang berhasil menemukan cadangan energi gas terbesar; dalam sejarah negara tersebut. Mereka adalah:

  1. Beni Kusuma Atmaja (30), lulusan Teknik Fisika ITB;
  2. Randyka Komala (33), Master of Science University of Abredeen;
  3. Bahriansyah Hutabarat (41), lulusan SMKN 1 Balikpapan;
  4. Rifani Hakim (43), lulusan STMN Balikpapan;
  5. Dian Suluh Priambodo (33), lulusan D3 Teknik Instrumentasi dan Elektronika STT Migas Balikpapan;
  6. Hardiyan (42), lulusan D3 Politeknik Manufacture ITB Bandung;
  7. Indra Ari Wibowo (30), lulusan S1 Teknik Industri Mercubuana; dan
  8. Ravi Mudiatmoko (42), lulusan Politeknik Elektronika ITS Surabaya.

Pada Jumat (29/5) lalu, mereka ikut berlayar dari Istanbul, bersama kapal pengebor minyak Turki.

Sebagaimana disampaikan pihak KJRI Istanbul, melalui keterangan tertulis.

“Tak banyak yang berpengalaman di bidang wireline drilling (pengeboran kabel),” kata Beni, seperti dikutip Ngelmu, dari Instagram resmi Indonesian CG in Istanbul.

“Itulah kenapa kami dipekerjakan di sini, dan melatih tenaga lokal,” sambung pria yang berperan sebagai insinyur dalam wireline drilling di kapal Fatih.

Sementara Ravi, merupakan tenaga ahli pengeboran Indonesia, yang bekerja di Turkiye Petrolery Offshore Technology Center.

Tempatnya bekerja merupakan anak perusahaan Turkiye Petroleri; perusahaan minyak pertama dan pemeran penting dalam perekonomian Turki.

“Kontribusi delapan pemuda Indonesia ini, tentunya patut diapresiasi,” kata Konsul Jenderal RI Istanbul, Imam As’ari.

“Menjadi contoh bagi anak muda Indonesia, untuk terus berprestasi dan menuntut ilmu setinggi-tingginya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Konjen As’ari, menyatakan bahwa KJRI Istanbul, sudah berkomitmen untuk mendorong peningkatan jumlah tenaga kerja sektor formal, juga pekerja ahli Indonesia di Turki.

“Masuknya kedelapan pemuda Indonesia itu, membuktikan Indonesia, mampu bersaing di pasar tenaga kerja teknologi tinggi di dunia,” ujarnya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Indonesian CG in Istanbul (@indonesiainistanbul) on

Prestasi kedelapan WNI ini, mendapat apresiasi dari masyarakat Indonesia.

“Sementara ada pejabat yang meremehkan kemampuan Insinyur Indonesia, dan lebih bangga dengan tenaga asing, terutama Cina,” cuit @DonAdam68.

“Tenaga kerja Cinak, lebih pintar daripada tenaga kerja indonesia, katanya. Tapi Mr Crack, itu tenaga kerja indonesia, yang kerja di Jerman, yang dapat paten dan dipake setiap kali pesawat terbang dibuat. Cina era komunis, pernah punya inovasi apa?” saut @HrrsAbdillah.

“Ndableg sih kalo ada yang bilang SDM Indonesia gak mumpuni, di Jepang, aja tenaga kerja kita di-segani lho, contohnya bos gue noh, udah 15 tahun di sana,” timpal @WHandayani07.

“Jadi inget temen kos saya pas jaman masih kuliah di Jogja, pinter. Tapi sayangnya belum jodoh di perusahaan pelat merah negeri sendiri. Sekarang dia kerja di perusahaan Migas ‘BUMN-nya asing’, dan dapat kewarganegaraan sono,” akuan @AgungTheGreat.

Baca Juga: Erdogan Umumkan Temuan Gas Alam di Laut Hitam: Terbesar dalam Sejarah Turki

Sebelumnya, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengumumkan jika negaranya berhasil menemukan sumber gas alam di Laut Hitam, pada Jumat (21/8) lalu.

Berdasarkan sejarah, temuan ini menjadi cadangan terbesar, yakni 320 miliar meter kubik, dan dinyatakan dapat segera beroperasi, pada 2023 mendatang.

“Turki, telah menyadari penemuan gas alam terbesar dalam sejarahnya di Laut Hitam.”

Demikian disampaikan Erdogan, dalam pidato yang disiarkan televisi dari istana Ottoman di Istanbul; terhubung melalui video ke sebuah kapal bor di Laut Hitam bagian barat.

Kapal tersebut menemukan ladang gas sekitar 100 mil laut, di utara pantai Turki.

“Cadangan ini sebenarnya adalah bagian dari sumber daya alam yang jauh lebih besar,” kata Erdogan.

“Insya Allah, akan lebih banyak lagi yang datang. Tidak berhenti sampai kita jadi eksportir bersih energi,” imbuhnya.

Erdogan pun menyampaikan selamat kepada para pejabat dan pekerja yang sudah membantu tercapainya penemuan bersejarah itu.

Kapal Pengebor Fatih, merupakan kapal pengebor nasional Turki, yang juga mempekerjakan tenaga ahli dari berbagai negara sahabat, salah satunya Indonesia.