Berita  

Bicara Kartu Pra Kerja, Ekonom Bhima Yudhistira Tantang Stafsus Jokowi Debat Terbuka

Ekonom Bhima Yudhistira

Ngelmu.co – Kartu Pra Kerja, Konflik Kepentingan, Oligarki Milenial, hingga permasalahan bangsa lainnya di tengah pandemi COVID-19, menjadi alasan Ekonom Bhima Yudhistira, merasa perlu mengajak Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Adamas Belva Syah Devara untuk debat terbuka.

Ekonom di Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), menyampaikan undangan tersebut melalui media sosial Facebook pribadinya, Ahad (19/4).

“Saya Bhima Yudhistira, umur 30 tahun, profesi pengamat ekonomi. Dengan surat terbuka ini, ingin mengajak Belva Devara, selaku Staf Khusus Presiden sekaligus Alumnus Beasiswa LPDP untuk debat,” tuturnya di awal.

Melalui poster tersebut, Bhima menjanjikan, jika debat akan dilakukan secara online, dengan menggunakan Video Conferences.

“Di-siarkan live di berbagai kanal media. Jika bersedia menerima tantangan debat ini, maka Belva, bisa menghubungi saya secara pribadi,” sambungnya.

“Tidak ada kepentingan apa pun selain publik bisa memahami bagaimana Milenial bisa berkontribusi secara nyata bagi perekonomian. Saya berharap, Belva, bisa memenuhi undangan ini. Waktu dan tempat saya sesuaikan dengan jadwal Belva,” lanjut Bhima.

Ajakan ini di-layangkan, karena menurut Bhima, milenial merupakan generasi yang diharapkan bisa membawa perubahan, berani melawan arus, dan tak berada dalam lingkungan oligarki.

“Oleh karena itu, publik ingin melihat gagasan apa yang bisa di-tawarkan Milenial, di tengah pandemi. Ini undangan debat terbuka sesama Milenial, dalam rangka membangun kesadaran intelektual. Saya berharap kawan @belvadevara bisa memenuhi undangan ini,” ujarnya.

“Kawan wartawan yang baik, saya ingin katakan, bahwa saya sebagai pribadi bertanggung jawab, dan tidak membawa nama lembaga apa pun. Terima kasih,” pungkas Bhima tegas.

Unggahannya terkait undangan terbuka kepada Belva, mendapat tanggapan dari warganet. Tak sedikit yang berharap ‘debat’ itu bisa benar-benar terjadi.

Muhammad Alif Kusuma: Mantap, Mas Bhima. Semoga si Belva berani ya untuk ikut debat ini. Ini ‘kan tujuannya positif, untuk masukan agar indonesia lebih baik. Semangat!

Upi Fitriyanti: Salah satu cara cerdas untuk mengkritisi. Anak muda harus bebas dari konflik kepentingan, sehingga bebas menentukan langkah terbaik berkontribusi atas nama nusa dan bangsa.

Syawaldin Ridha: Usaha yang bagus, Mas. Bongkar saja kebusukannya, agar uang rakyat tidak hanya beredar di kalangan mereka saja.

Lebih lanjut ketika ada yang menyarankan Bhima, untuk menghubungi Belva secara pribadi, yakni melalui WhatsApp, ia menjawab, “Yo sudah lah. Orang satu kumpulan penerima LPDP. Belom di-respons,” ujarnya.

Baca Juga: Kartu Pra Kerja di Mata Wartawan Senior

Diketahui, Belva, menjadi sorotan publik, setelah start-up teknologi berbasis pendidikan yang di-dirikannya, yakni Ruangguru, menjadi salah satu perusahaan yang ditunjuk pemerintah sebagai mitra penyelenggara pelatihan Kartu Pra Kerja melalui Skill Academy.

Itulah yang membuat banyak pihak mempermasalahkan status CEO sekaligus Founder Ruangguru, Belva, yang kini juga menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Jokowi.

Sebagai milenial yang ada di lingkaran Istana, tak sedikit yang menilai posisinya sebagai CEO Ruangguru, berpotensi menuai konflik kepentingan.

Apalagi setelah perusahaannya, ditunjuk menjadi salah satu mitra penyelenggara pelatihan online Kartu Pra Kerja.

Pertanyaannya, akan-kah undangan debat terbuka Bhima, dipenuhi oleh Belva?