Din Syamsuddin Yakin UBN Tak Bersalah

Ngelmu.co – Menanggapi status tersangka yang diberikan kepada Ustaz Bachtiar Nasir (UBN), Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI, Din Syamsuddin mengaku kaget, mendengar kabar Wakil Sekretaris Wantim MUI itu dipanggil Bareskrim Polri. Panggilan tersebut berkaitan dengan kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), dana Yayasan Keadilan Untuk Semua (YKUS). Namun, Din yakin jika UBN tidak bersalah, dan akan kooperatif dengan pihak kepolisian.

“Saya yakin Ustaz Bachtiar Nasir yang kebetulan adalah Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI, sebagai warga negara yang baik, akan memenuhi panggilan tersebut. Dan saya pastikan bahwa Dewan Pertimbangan MUI akan mendukung dan mengawalnya. Kami pun berkeyakinan bahwa Ustaz Bactiar Nasir tidak bersalah,” tegas Din, Selasa (7/5), seperti dilansir dari Detik.

Ia juga meminta kepada Polri, untuk mengkaji tradisi Yayasan ke-Islam-an dalam hal penggunaan dana. Karena menurutnya, penggunaan dana sebuah Yayasan, berdasarkan mandat umat, selaku penyumbang dana.

“Polri perlu menyelami tradisi di perkumpulan atau yayasan ke-Islam-an, bahwa dana yang dikumpulkan oleh sebuah yayasan, sesuai mandat umat penyumbang. Boleh jadi dipergunakan tidak secara ketat sesuai sifat yayasan, tapi untuk kepentingan lain, selama masih berada dalam kepentingan dakwah Islamiyah,” jelas Din.

Ia menambahkan, bahwa semua pihak akan mendukung penegakan hukum secara berkeadilan. Mengingat kasus yang dihadapi UBN merupakan kasus lama, terkait aksi 411 dan 212, maka ia menilai, pemanggilan UBN sangat kental dengan nuansa politik.

Berdasarkan itulah, Din kembali mengingatkan Polri untuk menegakkan hukum secara adil, serta memperhatikan situasi kehidupan di masyarakat.

“Bahwa pemanggilan Ustaz Bachtiar Nasir berdimensi politik, terkait prakarsanya menyelenggarakan Ijtima’ Ulama baru-baru ini, saya kira sangat kentara. Maka oleh karena itu, pemanggilan tersebut akan mengundang reaksi dari para pendukungnya, dan itu hanya akan menambah bensin terhadap api yang sudah menyala,” pungkas Din.

Hingga Rabu (8/5), beredar video dari UBN yang menyapa umat sehabis menjalankan shalat subuh dan kuliah subuh, pagi tadi. Ia menyampaikan pesan, sebelum memenuhi panggilan dari Bareskrim, pukul 10.00 WIB.

“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bismillahirrahmanirrahim. Sahabat-sahabat seperjuangan, penegak keadilan dan kejujuran untuk Indonesia, dan kita yang sedang memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Hari ini saya usai shalat Subuh, kuliah Subuh, tanggal 8 Mei 2019, persis dengan hari panggilan saya nanti jam sepuluh (pagi), ke Bareskrim. Atas tuduhan tersangka Money Laundering, pengalihan kekayaan hak Yayasan. Ini masalah lama, tahun 2017, dan ini tentu sangat politis.

Namun, tentu saya harus jujur dan harus adil juga jika ingin menegakkan keadilan. Kalau saya sendiri gak jujur, saya sendiri gak adil, ya sama saja saya menjadi sapu yang kotor. Mana bisa saya membersihkan sebuah ruangan, termasuk ruang Indonesia yang kita ingin bersihkan dari berbagai macam bentuk kecurangan dan ketidakadilan.

Insya Allah, Allah selalu bersama orang-orang yang bersabar di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan saya siap mengambil risiko atas semua tuduhan ini, sekaligus memperjuangkan hak saya. Bahwa ketika saya menghadapi persekusi, atau kriminalisasi seperti ini, di negeri yang katanya demokrasi ini, ya saya harus memberikan hak jawab.

Dan insya Allah saya mantap dengan apa yang akan saya jawab. Walau saya tidak tahu apakah hukum ditegakkan secara adil dan sungguh-sungguh. Tapi saya yakin, ada Allah Al-Hakim, ada Allah Al-Adil yang Maha Menegakkan Keadilan. Karena di bumi Allah ini kalau ada yang tidak adil, tidak jujur, akan berhadapan dengan pemilik otoritas langit dan bumi, tanpa kecuali. Sehebat apa pun kekuatan seorang penguasa, atau yang memiliki hukum.

Prinsip yang harus kita pegang adalah kebenaran adalah kekuatan. Meskipun yang sedang kita hadapi adalah sekelompok yang menjadikan kekuatan sebagai kebenaran. Silakan, dan kita tetap konsisten pada kebenaran. Dan kita yakin, kebenaran lah yang akan dimenangkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Untuk itu, tetap bersemangat, dan doakan saya semoga bisa tetap istiqomah. Tentunya memperjuangkan kejujuran dan keadilan di Indonesia, untuk Indonesia kita yang lebih hebat lagi ke depan, yang lebih bermartabat lagi ke depan. Untuk negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,” tutur UBN pagi tadi.

Sementara warganet mengawal perjalanan UBN meraih keadilan, dengan meramaikan media sosial Twitter dengan #SaveUBN.