Berita  

Eskalasi Laut Cina Selatan Meningkat, Pangkoopsau I: Kita Harus Siap

Eskalasi Laut Cina Selatan Meningkat

Ngelmu.co – Adanya peningkatan eskalasi di Laut Cina Selatan—akibat konflik dengan Amerika Serikat (AS)—dapat berimbas ke Indonesia. Sebagaimana disampaikan Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) I, Marsekal Pertama (Marsma), Tri Bowo Budi Santoso.

Ia mengatakan, RI, harus siap menghadapi berbagai ancaman yang akan datang.

“Saya sudah briefing, kepada seluruh lanud jajaran, khususnya di wilayah Koopsau 1, buat saya pedomannya, untuk masalah safety dan security, jangan menyederhanakan masalah,” kata Tri.

“Kalau suatu saat terjadi beneran, kita harus sudah lebih siap,” sambungnya, di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, seperti dilansir Detik, Rabu (10/6).

Menilai Indonesia, memiliki kemungkinan terdampak, maka Tri, memerintahkan lanud terdekat, untuk senantiasa memantau perkembangan konflik.

“Saya sampaikan komandan Lanud Natuna, Lanud Batam, Tanjung Pinang, Medan, Banda Aceh, itu jadi bagian penting termasuk Pontianak,” tuturnya.

“Paling tidak, kalau terjadi konflik memuncak, pesawat-pesawat mereka kalau emergency, ‘kan pasti cari the nearest airfield. Pasti kira-kira landing-nya di tempat,” imbuh Tri.

“Oleh karena itu, personel kita investigasi, kemudian kesiapan radar dalam memantau itu, juga harus kita sinergiskan,” lanjutnya.

“Kemarin, saya sudah perintahkan komandan lanud, harus terus koordinasi dengan jajaran Kohanudnas,” jelas Tri.

Baca Juga: Perbandingan Gaji TKA Cina dengan Pekerja Lokal RI Bikin Nganga

Dalam menghadapi peningkatan eskalasi, semua prajurit TNI AU, juga diimbau, terus melaksanakan pelatihan penerbangan rutin, mengencangkan koordinasi antarpihak.

“Baik (latihan) terbang siang maupun malam. Intinya kalau terjadi peningkatan eskalasi, kita sudah siap,” kata Tri.

“Kita tidak menutup kemungkinan, kalau terjadi ada pesawat-pesawat yang melintas, jadi kita juga harus bekerja sama dengan Kohanudnas,” sambungnya.

“Satuan-satuan radar untuk menerima atau mendapatkan informasi lebih dini, apakah ada eskalasi peningkatan penerbangan di kawasan tersebut, (atau tidak),” ungkap Tri.

“Bayangan suatu saat ramai penerbangan, mungkin mereka ada emergency, walaupun sasarannya bukan ke kita, karena kita lanud-lanudnya terdekat, bisa saja mereka landing emergency di tempat kita,” pungkasnya.

Maka itu, Tri menegaskan, aparat intel, POM, juga harus menyiapkan berbagai proses investigasi, jika pesawat-pesawat asing memasuki wilayah Indonesia, tanpa izin.