Husein, Aktivis Indonesia di Gaza yang Nikahi Hafizah Palestina

Husein Jinan Palestina Gaza Indonesia Hafizah
Foto: Instagram/jinanmusliim

Ngelmu.co – Aktivis di Gaza asal Indonesia, Muhammad Husein, menikahi muslimah Palestina bernama Jinan.

Cintanya tumbuh, karena wanita yang kini menjadi istri sekaligus ibu dari kedua anak mereka adalah seorang hafizah.

Pada Januari 2011, Husein, berangkat ke Gaza, bersama rombongan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dan perwakilan lainnya dari Asia.

Selain aktif mengabarkan keadaan yang sebenarnya di Palestina, Husein juga berkuliah di sana.

Ia dan para aktivis, melewati jalan panjang, sampai akhirnya bertemu dengan sesama sukarelawan.

“[Tujuan kami] Mewujudkan proyek [berupa] yayasan, di Gaza,” jelas Husein.

Hingga pada suatu hari, mahasiswa di Universitas Islam Gaza itu berjumpa dengan pegawai administrasi di kampusnya.

Sosok yang tak lain merupakan orang tua Jinan. Setelah mengenal, sang ayah pun mengajak Husein, berkenalan dengan putrinya.

Pada saat itu juga, orang tua Jinan, secara blak-blakan, meminta Husein, menikahi putrinya.

“Singkat cerita, akhirnya, beliau menikahkan saya dengan putrinya. Alhamdulillah,” tutur Husein.

“Muhammad Husein, tahu kalau saya seorang penghafal Al-Qur’an, 30 juz,” jelas Jinan. “Saya juga penulis syair puisi.”

“Lalu, ia kagum dengan semua itu, dan menikahlah kami,” sambungnya.

“Saya sangat senang atas pernikahan ini. Alhamdulillah,” lanjut Jinan.

Mereka tak butuh waktu lama, sampai akhirnya resmi menjadi sepasang suami istri. Pernikahan berlangsung pada 17 Agustus 2014 lalu.

Baca Juga: Calon Istri Wafat Tertimpa Reruntuhan, Pemuda Gaza: Saya Lihat Jenazahnya Tersenyum

Belum lama ini, Jinan juga membagikan video wawancara mereka dengan sebuah stasiun televisi di Palestina.

Pada kesempatan itu, ia menyampaikan bagaimana perasaannya menikah dengan pemuda Indonesia–berbeda kebangsaan.

“Sejujurnya, ini membutuhkan keberanian, karena biasanya, pernikahan di Gaza yang berbeda latar belakang, akan menemui kesulitan,” jawab Jinan.

Baginya, perjalanan mereka tidak mudah. Namun, dengan cinta dan pengertian, ia dan Husein dapat beradaptasi dan menjalani hidup dengan baik.

Sementara Husein mengatakan, bahwa titik temu antara ia dan istri yang berasal dari negara berbeda adalah akidah Islam.

“Perbedaan adat dan tradisi selalu ada, tetapi saat hati kita penuh dengan cahaya Islam, niscaya, kita mampu melewati semua perbedaan itu dengan mudah,” ujarnya.

Sebab, sambung Husein, melalui akidah, keduanya menemukan banyak persamaan persepsi.

“Saya juga telah beradaptasi dengan berbagai hal di Gaza. Alhamdulillah, membuat ini menjadi tidak terlalu sulit,” imbuhnya.

Simak perbincangan mereka selengkapnya, di sini: