Berita  

Larangan Salat Jumat di India Bikin Pakistan Meradang

Larangan Salat Jumat India
Kelompok sayap kanan Hindu melarang umat muslim salat Jumat di Gurgaon, dengan mengadakan acara keagamaan di tempat umum yang biasanya umat Islam pakai. Foto: Al Jazeera

Ngelmu.co – Muncul larangan salat Jumat dari partai nasionalis Hindu yang berkuasa di Haryana, India, yakni Partai Bharatiya Janata (BJP).

Pakistan pun meradang. Pada Rabu (17/11), melalui Kementerian Luar Negeri, Pakistan buka suara.

“Kami sangat prihatin atas berlanjutnya kerusakan masjid dan serangan terhadap tempat ibadah muslim.”

Demikian kata juru bicara kementerian, Asim Iftikhar Ahmad, mengutip Anadolu Agency, Jumat (19/11).

Menurutnya, pelaku tidak lain adalah Sangh Parivar. Ekstremis di negara bagian Uttar Pradesh dan Haryana “Yang dikuasai BJP,” sambung Ahmad.

Berdasarkan laporan, lanjutnya, serangan terhadap tempat ibadah berupa pembuangan kotoran sapi.

Sudah sebulan juga kelompok Hindu sayap kanan di Gurugram Haryana–dekat New Delhi–berusaha melarang umat muslim untuk melaksanakan salat Jumat.

Pemerintahan mereka juga turut menentukan lokasinya.

Meskipun pada 29 Oktober lalu, polisi setempat sempat menangkap beberapa pekerja kelompok Hindu sayap kanan di Gurugram.

Pasalnya, mereka mencoba mengganggu umat muslim yang hendak salat.

Namun, kerusuhan masih terus berlanjut.

Pemerintah daerah Gurugram, pada tanggal 2 November, mencabut izin salat Jumat di delapan (dari 37 lokasi).

Alasannya adalah laporan keberatan dari penduduk setempat.

Adapun serangan kekerasan terhadap muslim di negara bagian Tripura, terjadi sejak bulan lalu.

Kala itu, sekelompok radikal Hindu, merusak tempat ibadah dan toko milik umat muslim.

Asosiasi Perlindungan Hak Sipil bahkan mencatat, setidaknya ada 16 masjid yang dirusak.

Sementara rumah dan toko milik muslim, dibakar.

Asosiasi Perlindungan Hak Sipil juga mengatakan, ada 27 insiden massa sayap kanan yang terkonfirmasi menyerang.

Baik terhadap masjid, rumah, ataupun individu di wilayah Muslim.

“Serangan tidak masuk akal terhadap muslim dan tempat ibadah, rumah, serta bisnis mereka terus berlanjut di Tripura.”

“Meskipun ada kekhawatiran internasional,” sambung pihak Asosiasi Perlindungan Hak Sipil.

“Negara-negara bagian yang diperintah BJP, telah menangkap ratusan orang. Termasuk advokat dan jurnalis terkenal, di bawah undang-undang kejam.”

Baca Juga:

Ahmad juga menyatakan, bagaimana kelompok Hindu sayap kanan yang berafiliasi dengan BJP, melakukan serangan kekerasan.

Mereka menghancurkan toko-toko muslim dan masjid di negara bagian Maharashtra.

Itu mengapa Pakistan meradang.

Pihaknya meminta masyarakat internasional untuk ikut memperhatikan tumbuhnya Islamofobia di India.

Pasalnya, serangan kekerasan terhadap muslim di sana sudah sangat parah.

Pengambilan langkah cepat tentu penting, demi melindungi muslim sebagai minoritas, beserta tempat ibadah mereka.