Ngelmu.co – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, marah lagi. Kali ini, ia berdebat dengan dua aktivis mahasiswa di Lombok Timur.
Rabu (13/11) kemarin, Risma, berkunjung ke sana untuk menindaklanjuti laporan mengenai penyaluran bantuan sosial (bansos) di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Peristiwa terjadi, ketika Risma, datang ke Desa Tetebatu Selatan, Kecamatan Sikur.
Terekam kamera, bagaimana petugas dan juga masyarakat sekitar, mengelilingi Risma.
Lalu, protes aliansi mahasiswa [ihwal adanya kepada desa dan tenaga kesejahteraan sosial setempat yang diduga terlibat menjadi supplier Bantuan Pangan Non Tunai], menyambut kedatangan mantan Wali Kota Surabaya tersebut.
Mengutip Tempo, salah satu sumbernya yang berada di lokasi saat itu, perdebatan terjadi tak lama setelah Risma, turun dari mobil.
Para mahasiswa mendekat, dan berteriak-teriak menyampaikan protes. Kaget, Risma pun terlibat adu mulut.
“Kami mempertanyakan kedatangan. Ini tempat supplier di sini. Kenapa ibu datang ke sini?” tanya salah seorang mahasiswa.
Risma pun menjawab, “Kamu jangan fitnah aku, ya. Dengerin! Kamu berhak ngomong, aku juga berhak ngomong!”
“Pertama, kalau bukan karena niat baik saya, ngapain saya ke sini?”
“Kedua, saya juga tidak tahu ini supplier atau tidak, saya menteri, tidak ngurus ini.”
“Ketiga, kalau Anda mau memperjuangkan, silakan, datanya, saya tunggu, sekarang!”
Demikian pernyataan Risma, dalam video yang beredar di media sosial–Twitter–sejak Rabu (13/10).
“Ini Lombok Timur, Bu, kami menyampaikan fakta, kami tahu sengkarut bansos di sini.”
“Ini tempat oknum distributor, kenapa ibu ke sini?” ujar aktivis tersebut.
Pak Yai @Ayang_Utriza dan Bu Nyai @rahmani_ima ini kenapa Bu Risma marah-marah lagi yah? https://t.co/Y6hwjSX4IR
— Khazanah GNH (@na_dirs) October 14, 2021
Baca Juga:
Masih menurut sumber yang sama, setelah kejadian, Risma langsung memanggil para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).
Ia, kemudian mengingatkan mereka untuk bekerja profesional, sekaligus meminta, agar tiap bantuan, langsung sampai ke masyarakat.
Tanpa potongan ataupun pengurangan.
Sementara menurut sumber CNN Indonesia yang ada di lokasi, dua orang yang mengatasnamakan diri sebagai mahasiswa, mendatangi Risma.
Keduanya menyampaikan kritik, lantaran bansos tak tepat sasaran. Mereka juga coba mengungkap banyaknya oknum di sana.
“Tiba-tiba seperti itu, langsung teriak-teriak ke Ibu Risma,” beber sumber yang enggan disebut namanya.
Upaya konfirmasi kepada Sekjen Kemensos Harry Hikmat, masih belum mendapat tanggapan dari yang bersangkutan.
Sebagai informasi, Risma melakukan kunjungan kerja ke Lombok Timur.
Ia hendak melakukan pemadanan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), memantau, serta mengevaluasi penyaluran bansos.
Dalam kunjungan kerjanya, Risma, menemukan masih banyaknya bansos PKH yang belum tersalur.
Sebabnya, kesulitan mengakses bantuan, terblokirnya rekening, hingga saldo yang kosong.