Opini  

“Negara Terlalu Sayang Eko, Tak Akan Ditangkap Walau Sebar Hoaks Berkali-kali”

Eko Kuntadhi Hoaks Hoax

Ngelmu.co“Walaupun sebar hoaks berkali-kali, jelaslah, Eko gak akan ditangkap. Terlalu sayang negara ini sama beliau.”

Begitu sindir Saddam Hussein yang merupakan pemilik akun Twitter dengan pengikut hampir 125 ribu, yakni @mazzini_gsp.

Siapa Eko yang ia maksud? Tak lain adalah Eko Kuntadhi, orang yang tak sekali dua kali memicu kontroversi karena cuitannya.

Pada Sabtu (24/7) lalu, melalui akun Twitter pribadinya, Eko, membagikan tangkapan layar sebuah artikel dari metronews.online.

Berjudul ‘Nasi Bungkus Telat Dibagikan, Massa Aksi ‘Jokowi End Game’ Pingsan Kelaparan‘, dirilis Jumat (23/7) lalu.

Situs tersebut merilis artikel dengan menggunakan foto seorang tukar parkir yang nyaris pingsan, karena kelaparan.

Namun, karena pria itu bukan massa aksi ‘Jokowi End Game’, maka metronews.online, melampirkan keterangan ‘ilustrasi’ pada foto.

Meski demikian, saat mengunggahnya melalui cuitan, Eko, tidak memperlihatkan keterangan ‘ilustrasi’ tersebut.

Hasil tangkapan layar yang Eko unggah melalui akun Twitter pribadinya, @eko_kuntadhi

“Hahahaha… Ada-ada aja!” begitu cuit @eko_kuntadhi, singkat.

Saddam yang nampak gemas dengan Eko, pun melanjutkan cuitannya.

“Takut pendukung Eko, gak percaya kalau berita Fajar News itu beneran ada. Ini baca aja.”

Saddam, melampirkan tautan berita berjudul ‘Tukang Parkir Nyaris Pingsan Kelaparan, Warga Kira Terjangkit Covid-19‘.

Di mana Fajar News, telah merilis berita tersebut pada Rabu, 3 Juni 2020, pukul 19:55 WIB.

Pihaknya juga melengkapi gambar dengan keterangan, “Tukang parkir yang nyaris pingsan itu didatangi polisi.”

Baca Juga:

Hal ini menjadi perhatian Saddam, karena baginya menggunakan foto seorang bapak untuk ‘dagangan politik’ adalah kejahatan.

“Seolah [si bapak] lagi demo. Padahal, aslinya beneran kelaparan akibat gak ada uang tuh bener-bener jahat,” tuturnya.

“Terlepas dari lo setuju atau gak sama aksi demo di tengah PPKM begini, tindakan Eko, ini salah,” sambung Saddam.

“Aneh kalau masih ada yang bela soal ini,” imbuhnya lagi.