Acara Mata Najwa pada Rabu (7/3/2018) malam mengangkat tema Gelanggang Tinju Jokowi.
Beberapa persoalan dibahas saat itu, di antaranya adalah mengenai Muslim Cyber Army (MCA), yakni “MCA, Penegakan Hukum atau Alat Politik Jokowi?”
Narasumber terlibat perdebatan saat membahas penangkapan MCA, yang diduga jadi penyebar hoax.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, yang jadi salah satu pembicara, berpendapat bahwa penangkapan MCA hanyalah dramatisasi dari kubu Jokowi.
Seharusnya, dugaan penyebaran hoax oleh MCA dapat diatasi oleh Badan Cyber ataupun Lembaga Sandi Negara.
“Mereka bisa buat trashing. Siapa orangnya seperti apa kerangkanya. Ini polisi yang ke depan. Tidak efektif karena dramatisasi,” kata Mardani di acara yang dipandu oleh Najwa Shihab itu.
“Kami selalu diserang oleh SeWord yang sampai sekarang akun Lambe Turah, SeWord terus menyerang, tidak ada penangkapan. Mau dibilang adil gimana,” tambahnya berapi-api.
Ketua Dewan Kehormatan PDIP Komarudin Watubun langsung menanggapi, yang ditindak adalah kejahatan pidananya karena telah menyebarkan kebencian yang membahayakan bangsa.
“Kalau hoax ancam negara, ya dilibas sampai habis. Tugas presiden itu kan melindungi warga dan tanah tumpah darahnya,” tukas Komarudin.
Dari penelusuran TribunJogja.com, ada beberapa hal menarik dari Mardani.
Berikut enam fakta menarik Mardani Ali Sera, seperti dikutip dari berbagai sumber.
1. Lahir di Jakarta pada 4 September 1968
2. Lulusan Teknik Mesin
Mardani merupakan lulusan Universitas Indonesia jurusan Teknik Mesin.
Gelar master dan doktor ia raih dari Universiti Teknik Malaysia, untuk jurusan yang sama.
3. Politisi Senior PKS
Suami dari Siti Oniah ini merupakan politisi senior PKS.
Ia telah menempati berbagai jabatan di partai dan kini dipercaya menjadi Ketua DPP PKS.
Bapak sembilan anak itu juga merupakan anggota DPR untuk sisa periode 2014-2019, menggantikan Sa’duddin yang mundur karena ikut Pilkada Bekasi.
4. Berseteru dengan Fahri Hamzah
Mardani melaporkan Fahri Hamzah ke Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) PKS, karena dianggap membela Setya Novanto terlalu berlebihan.
Namun ternyata, Fahri melaporkan balik Mardani dan seorang petinggi PKS lainnya ke BPDO, karena beranggapan bahwa mereka mengacaukan partai.
5. Dijagokan untuk Jadi Cawagub DKI
Sebelum Pilkada DKI Jakarta digelar, Mardani sempat digadang-gadang untuk dijagokan sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub), mendampingi Sandiaga Uno.
Namun pada perjalanannya, ia justru menjadi orang di balik layar gelaran Pilkada DKI.
Sandiaga akhirnya menjadi Cawagub, yang berdampingan dengan Anies Baswedan sebagai Cagub.
Sedangkan Mardani adalah orang penting di balik kesuksesan pasangan Anies-Sandi.
Ia dikabarkan memperoleh kenaikan jabatan, karena kesuksesannya dalam memenangkan pasangan yang diusung.
6. Santun Meskipun Dinyinyiri Warganet
Saat dikomentari buruk oleh warganet, Mardani justru mau belajar dan mengoreksi kesalahannya.
“Mohon maaf jika ada yg salah pada diri saya. Insya Allah saya siap dan senang hati belajar dgn mas Zulfikar.
Sukses mas dan salam buat keluarga,” kicau Mardani. (*)
sumber http://jogja.tribunnews.com/amp/2018/03/08/pendapatnya-di-acara-mata-najwa-jadi-sorotan-ini-enam-fakta-menarik-mardani-ali-sera