Berita  

Tiap Profesi Punya Syarat Khusus, Buzzer Harus Tak Punya Malu

Buzzer Tak Punya Malu
Foto: Bukan apa-apa, cuma empat lembar uang pecahan Rp2.000.

Terlepas dari cuitan Sutan, Denny Siregar, memang merupakan salah satu orang yang begitu memuji sosok Akidi Tio.

Tepatnya, sebelum kabar sumbangan dari keluarga yang bersangkutan–sebesar Rp2 triliun–bermasalah.

Denny berkata:

Denny Siregar Puji Akidi Tio

Mungkin, apa yang dilakukan oleh almarhum Bapak Akidi Tio, pengusaha dari Sumatra Selatan, yang tidak dikenal namanya oleh banyak orang ini menampar kita semua.

Menampar para orang kaya baru yang hartanya masih bisa dihitung, tapi sudah menyebut dirinya sultan.

Menampar para artis yang sibuk pamer mobil dan rumah mewah, tapi tidak sedikit pun terdengar bantuannya untuk kemanusiaan yang mulia, menampar orang-orang rasis yang berdonasi, tapi masih melihat siapa yang harus dibantu, dan agamanya apa.

Termasuk, beliau menampar saya juga, dan kita semua, supaya terus berusaha berbuat baik, tanpa banyak bertanya dan tidak perlu terlihat di permukaan.

Terima kasih kepada keluarga almarhum Bapak Akidi Tio, atas 2 triliun rupiahnya.

Melalui akun Twitter pribadinya, @Dennysiregar7, ia juga sempat mengetwit tiga kalimat–kini telah dihapus.

Buat sebagian orang yang rasis, mereka selalu dihina, dicurigai, bahkan difitnah karena rasnya yang berbeda.

Tapi ketika tiba saatnya berbuat untuk negeri, apa yang mereka lakukan sungguh membuat iri.

Sedangkan di sana, ada yang ngaku-ngaku pribumi, tapi lebih sibuk dengan penderitaan di luar negeri.

Semakin memicu kontroversi, karena saat memuji keluarga Akidi Tio, Denny, menyindir penggalangan dana untuk Palestina [yang kerap dilakukan oleh warga Indonesia].

Saya sendiri masih sedih ketika banyak orang yang mengaku dirinya pribumi, beragama muslim, masih sibuk mengumpulkan donasi bukan untuk saudaranya sendiri, tapi malah buat orang luar negeri.

Dan narasinya itu, lho, masih agama, seolah-olah yang berhak dapat bantuan harus satu agama, dan itu mereka banggakan pula.

Kenapa kemanusiaan itu harus ada agamanya? Bukankah seharusnya kemanusiaan itu menembus sekat-sekat etinis, ras, dan agama? Karena kemanusiaan adalah hal yang tertinggi dari itu semua.

Namun, bagaimana dengan Ade Armando?

Pada kanal YouTube CokroTV, Ade juga bicara soal Akidi Tio.

Ngelmu, juga mendapati kutipan pernyataannya di media sosial Twitter, dalam video berdurasi 24 detik.