Israel Kembali Serang Gaza: 24 Orang Tewas, Ratusan Terluka

Israel Serang Gaza
Warga Palestina memeriksa bangunan yang terkena serangan udara Israel, di Gaza, Sabtu (6/8/2022). Foto: Mohammed Salem/Reuters

Ngelmu.co – Israel kembali menyerang jalur Gaza, hingga menyebabkan 24 orang tewas, yang 6 di antaranya merupakan anak-anak.

Namun, Israel membantah data tersebut, dengan tidak mengakui bahwa pihaknya telah melakukan serangan yang menewaskan anak di bawah umur.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Gaza, telah mengecam keras agresi Israel; atas kematian tersebut.

Salah seorang korban tewas juga merupakan wanita lanjut usia, dengan tambahan data sementara, 203 orang lainnya terluka.

Jabalia, sebuah kota yang terletak kilometer di sebelah utara Gaza, juga terkena dampak serangan Israel.

Di sana pun dilaporkan adanya anak-anak yang menjadi korban tewas.

Namun, Israel kembali membantah, dengan menuding serangan tersebut berasal dari roket milik kelompok ‘Jihad Islam’, yang salah sasaran.

“Pasukan keamanan Israel, tidak menyerang di Jabalia, dalam beberapa jam terakhir.”

“Telah terbukti, tidak terbantahkan, bahwa insiden ini adalah akibat salah tembak roket yang diluncurkan Jihad Islam.”

Demikian tudingan pihak Israel, seperti mengutip dari AFP, Ahad, 7 Juni 2022.

Pihaknya juga mengeklaim, memiliki bukti video yang merekam peristiwa tersebut.

“Membuktikan tanpa keraguan, bahwa insiden ini bukan hasil dari serangan pasukan pertahanan Israel,” sambung keterangan itu.

Sejauh ini, jumlah korban tewas di Jabalia, belum terdata pasti.

Namun, keterangan dari Kemenkes Gaza, yang sudah terkonfirmasi adalah seorang anak berusia 5 tahun, akibat serangan udara Israel pada Jumat (5/8/2022) lalu.

Baca Juga:

Roket Israel memang menghujani Gaza, dengan menargetkan komandan Jihad Islam.

Ia adalah Taysir al-Jabari ‘Abu Mahmoud’, yang kemudian tewas dalam serangan Israel tersebut.

Terpisah, pihak Jihad Islam, menyebut serangan itu sebagai deklarasi perang.

Jihad Islam pun membalas dengan menembakkan 100 roket ke Israel.

Sampai detik ini, ketegangan masih terjadi; sebagaimana dilaporkan oleh media-media dunia.