Berita  

Khofifah Sebut Respon Dinkes Surabaya Lamban Tangani Corona Klaster Sampoerna

Khofifah Sebut Respon Dinkes Surabaya Lamban Tangani Corona Klaster Sampoerna

Ngelmu.co – Pabrik rokok Sampoerna menjadi klaster penularan baru virus Corona (Covid-19) di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Khofifah Sebut Respon Dinkes Surabaya Lamban Tangani Corona Klaster Sampoerna

Sejauh ini, sedikitnya dua pekerja meninggal dunia akibat Covid-19. Dan dari hasil pemeriksaan rapid test, 100 orang dinyatakan positif.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menyebut pada tanggal 14 April lalu, pihak Sampoerna telah melaporkan kasus ini ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya.

Namun sayangnya, pihak Dinkes Surabaya tak segera melaporkan kasus tersebut ke Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur.

Hal ini sangat disayangkan olehnya. Sebab, menurutnya Dinkes Surabaya terkesan lamban dalam menangani Covid-19 di pabrik rokok Sampoerna, sehingga ratusan pegawai tertular.

“Ini agak terlambat responnya. Tanggal 14 April (PT HM Sampoerna Tbk) sudah melaporkan ke Dinkes Surabaya, mungkin tidak detail informasinya. Kalau informasinya detail pasti akan melakukan quick respons,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (1/5).

“Kecepatan merespons itu menjadi layanan penting untuk memberi layanan terbaik. Ikut menentukan tingkat kesembuhan pasien,” tambahnya.

Pemprov Jatim sendiri, baru menerima laporan tersebut pada 28 April 2020. Setelah itu, tim Gugas Jatim segera diterjunkan.

Sementara itu, perusahaan telah menutup pabrik dan menghentikan kegiatan produksi sejak 26 April 2020.

Khofifah pun mengimbau kepada masyarakat, jika menemukan tanda-tanda klinis tertentu, diharapkan turut mengkomuniksikan agar segera mendapatkan layanan.

“Mungkin di antara kita semua jikalau ada yang mengetahui (orang) tanda-tanda klinis tertentu ikut mengkomunikasikan menyegerakan diri untuk mendapatkan layanan,” ucap Khofifah.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 di Jatim, Joni Wahyudi menjelaskan. Bahwa setelah tim diterjunkan, langsung berkoordinasi dengan pihak manajemen HM Sampoerna untuk penanganan kasus tersebut.

“Manajemen Sampoerna kooperatif,” terang Joni.

Hingga akhirnya, rapid test pun dilakukan terhadap 323 pekerja dan hasilnya 100 pegawai positif Corona.

Dari jumlah tersebut, 46 di antaranya dilakukan tes Swab-PCR gelombang pertama, dan hasilnya pada Jumat (1/5) 34 orang terkonfirmasi positif.

Baca Juga: Penjelasan Dokter Paru soal Jauhkan COVID-19 dengan Berhenti Merokok

Total sementara 36 karyawan di pabrik rokok Sampoerna terkonfirmasi positif. Namun, dua di antaranya telah meninggal dunia. Selain itu, ada 163 pekerja yang telah dites swab PCR. Namun, belum keluar hasilnya.

Terkait polemik penanganan klaster baru ini, Koordinasi Protokol Komunikasi Penanganan Covid-19 di Surabaya, Muhammad Fikser belum dapat dihubungi oleh awak media.