Ruang Kerja Disegel KPK, Bagaimana Nasib Menag Lukman?

Ngelmu.co – Penyegelan ruangan Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin di kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, Jumat (15/3), disinyalir masih terkait dengan operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Romahurmuziy yang dilakukan di Surabaya. Lantas, bagaimana nasib Menag usai ruang kerjanya disegel KPK?

Image result for mastuki wawancara

“Ya benar, penyidik KPK datang dan menyegel ruangan Menag,” kata Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag, Mastuki, dilansir dari CNN, Jumat (15/3).

[read more]

“Itu bagian dari proses yang memang harus dipenuhi oleh KPK. (Lukman Hakim Saifuddin) Sudah dikabari. Pak Menag tadi ada acara, tapi jam 16.30 WIB tadi sudah pulang dari kantor,” imbuhnya.

Meski Mastuki menolak menyebut penyegelan terkait dengan OTT yang sebelumnya menyeret Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuzy di Surabaya, Jawa Timur. Namun, ia memahami jika apa yang dilakukan KPK, tentu berkaitan dengan penyidikan yang dilakukan sebelumnya.

“Lebih baik ditanyakan ke KPK. Tapi pada intinya kami kooperatif. Kami membantu proses yang memang itu bagian dari yang harus dilakukan, karena ada proses di KPK,” tegas Mastuki.

Melansir Detik, KPK menyebut Rommy ditangkap terkait transaksi haram dalam pengisian jabatan di Kementerian Agama, di pusat dan daerah. Namun, KPK belum membeberkan detail perkara itu.

Related image

“KPK juga mengamankan sejumlah uang yang diduga terkait dengan pengisian jabatan di Kementerian Agama. Hal ini kami duga sudah terjadi beberapa kali sebelumnya,” tandas Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan, Jumat (15/3/2019).

Ketua KPK, Agus Rahardjo pun menyampaikan jika pihaknya sudah lama mengintai Romahurmuziy (Rommy). Diduga, Rommy terlibat tindak pidana korupsi yang berkaitan dengan pengisian jabatan di Kementerian Agama.

Related image

Agus mengatakan, pihaknya sudah lama menerima laporan mengenai Rommy yang beberapa kali terlibat tindak pidana suap promosi jabatan. Ketika diselidiki lebih jauh laporan tersebut, tim penindakan pun berhasil menangkap Rommy.

“Berulang kali iya. Ya enggak sampai tahunan, kita terima laporan, laporannya kita verifikasi, kemudian dari verifikasi memang kelihatannya ada alat bukti permulaan,” jelas Agus.

Hingga kini, penyidikan masih terus berlangsung, dan ketetapan status belum diresmikan oleh KPK. Namun, warganet terlihat ramai menyampaikan rasa kecewanya pada Lukman. Hal ini mereka lakukan langsung melalui media sosial Twitter.

Pada postingan terakhir sebelum ruang kerjanya disegel, Lukman menuliskan jika cuitannya lima tahun lalu yang ditulis ulang oleh salah satu pengguna Twitter, menjadi semakin relevan dengan keadaan saat ini.

Namun, balasan dari para pengguna Twitter lainnya justru diluar dugaan. Hal ini berkaitan dengan penyegelan ruang kerja Lukman yang dilakukan oleh KPK, Jumat (15/3) menjelang waktu Maghrib.

Bahkan ada juga yang menanyakan di mana letak tanggapan Lukman mengenai serangan teror yang terjadi di Selandia Baru. Menurutnya, ia masih menunggu pernyataan Lukman terkait peristiwa menyakitkan tersebut.

Kalau sudah begini, bagaimana kelanjutan nasib Menteri Agama kita? Tunggu penjelasan KPK berikutnya. Semoga hukum berdiri tegak seadil-adilnya. Menumbangkan yang keliru, dan tidak mengamankan hanya dengan alasan masih satu kubu.

[/read]