Cak Nun: Tidak Ada Bangsa yang Seefisien dan Sekreatif Bangsa Indonesia

Ngelmu.co – Beredar video Cak Nun yang memberikan wejangan untuk para umat Islam. Dalam video tersebut Cak Nun mengatakan bahwa tidak ada ada yang bisa dijadikan idola dari negara-negara seperti Amerika, Jepang, Korea ataupun Eropa. Menurut Cak Nun, di Amerika ataupun di Eropa warganya tidak bahagia, tidak juga mencapai apa-apa dari tujuan hidup. Cak Nun juga menambahkan, mereka pun tidak ‘kaya’.

Cak Nun yang mengatakan bahwa dirinya telah mengunjungi sebagian negara-negara di dunia telah mendapatkan kesimpulan, bahwa tidak ada bangsa yang seperti Indonesia dalam hal efesien dan kreatifnya.

Jika kita menjadi orang Jepang, tutur Cak Nun, kita akan menjadi orang yang lemah. Kenapa? Karena orang-orang di Jepang sangat dilindungi oleh negara. Polisi dan hukum di Jepang berjalan sebagaimana seharusnya dalam melindungi warga, menegakkan hukum dan keadilan para warganya. Sedangkan kalau di Indonesia, warga harus bisa melindungi diri sendiri hingga membuat warga Indonesia menjadi orang yang tegar, kuat dan ‘sakti’. Oleh karena itu tidak ada bangsa yang setangguh dan semandiri dari bangsa Indonesia.

Cak Nun juga mengungkapkan bahwa bangsa Indonesia dipenuhi oleh orang-orang yang cerdas. Terbukti setiap ada olimpiade sains di dunia, Indonesia pasti selalu juara. Indonesia juga memiliki orang-orang muslim yang cerdas dan hebat.

Namun sayangnya, ketika dewasa orang-orang tersebut menjadi orang hebat, maka akan dihentikan kehebatannya tersebut. Apalagi jika orang hebat itu adalah seorang muslim. Orang-orang cerdas dan hebat ini akan sangat sulit berkembang dan sulit untuk menjadi dirinya sendiri.

Muslim ibadah dibolehkan. Namun jika ada orang muslim kaya ataupun muslim berpolitik, maka akan dijegal dengan berbagai cara. Di situlah tidak ada keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia seperti yang tercantum dalam Pancasila.

Cak Nun juga menuturkan bahwa Islam di Indonesia tidak ada yang radikal karena Islam menekankan pada keadilan bukan pada berapa banyak yang bisa diberikan seseorang untuk orang lain. Ketika ada yang mengatakan atau menuduh seseorang radikal, maka bisa dikatakan bahwa orang yang menuduh radikal sebenarnya adalah yang sebenarnya radikal. Karena ketika ada yang menuduh radikal dia mengukur dengan dirinya yang radikal.

Sebagai umat Islam di Indonesia, kita tidak boleh Anti Amerika, tapi jangan disuruh menjadi orang Amerika. Kita juga tidak Anti Arab tapi kita tidak mau menjadi orang Arab. Kita adalah orang Indonesia.

Berikut video wejangan dari Cak Nun: