Kapal Titanic dan Kesombongan Manusia

Kapal Titanic Kesombongan Manusia

Ngelmu.co – Kapal Titanic dan kesombongan manusia … Di awal abad ke-20, Inggris membuat kapal pesiar raksasa yang menjadi kebanggaan bangsanya.

Dalam pelayarannya yang bersejarah, kapal tersebut mengangkut para elite kebanggaan Inggris, tokoh, dan pesohor.

Saking bangganya kepada para pembuat kapal Titanic ini, mereka menyebutnya dengan sebutan ‘Kapal Tak Terkalahkan’.

Bahkan, salah seorang crew membanggakan kapalnya di hadapan sebagian penumpang. Ia mengatakan, “Bahkan, Tuhan sendiri tidak mampu menenggelamkan kapal ini.”

Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka gambarkan.

Tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah, baik di langit maupun di bumi.

Ia yang menghidupkan dan mematikan. Apabila menghendaki sesuatu, Ia hanya mengatakan ‘jadilah’, maka terjadilah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

اَوَلَمْ  يَسِيْرُوْا  فِى  الْاَ رْضِ  فَيَنْظُرُوْا  كَيْفَ  كَا نَ  عَا قِبَةُ  الَّذِيْنَ  مِنْ  قَبْلِهِمْ  وَكَا نُوْۤا  اَشَدَّ  مِنْهُمْ  قُوَّةً   ۗ وَمَا  كَا نَ  اللّٰهُ  لِيُعْجِزَهٗ  مِنْ  شَيْءٍ  فِى  السَّمٰوٰتِ  وَلَا  فِى  الْاَ رْضِ   ۗ اِنَّهٗ  كَا نَ  عَلِيْمًا  قَدِيْرًا

“Dan tidakkah mereka bepergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka [yang mendustakan rasul], padahal orang-orang itu lebih besar kekuatannya dari mereka? Dan tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sungguh, Ia Maha Mengetahui, Maha Kuasa,” (QS. Fatir: 44).

Baca Juga:

Pada hari ketiga pelayaran yang penuh kesombongan di samudera atlantik itu, Titanic kebanggan bangsa Inggris, menabrak gunung salju.

Akibatnya? Tercipta lobang di lambung kapal sepanjang 90 meter.

Dua jam setelahnya, kapal yang ‘tak terkalahkan’ itu pun telah ‘bersandar’ di dasar samudera.

Bersama dengan 1.504 penumpangnya, tidak terkecuali muatan yang beratnya mencapai 46.000 ton.

Tentu, ini seharusnya menjadi pelajaran bagi semua orang yang bermulut besar dan suka menyombongkan diri.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَكُلًّا  اَخَذْنَا  بِذَنْبِۢهٖ   ۚ فَمِنْهُمْ  مَّنْ  اَرْسَلْنَا  عَلَيْهِ  حَا صِبًا   ۚ وَمِنْهُمْ  مَّنْ  اَخَذَتْهُ  الصَّيْحَةُ   ۚ وَمِنْهُمْ  مَّنْ  خَسَفْنَا  بِهِ  الْاَ رْضَ   ۚ وَمِنْهُمْ  مَّنْ  اَغْرَقْنَا   ۚ وَمَا  كَا نَ  اللّٰهُ  لِيَـظْلِمَهُمْ  وَلٰـكِنْ كَا نُوْۤا  اَنْفُسَهُمْ  يَظْلِمُوْنَ

“Maka masing-masing [mereka itu] Kami azab karena dosa-dosanya, di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam Bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Allah sama sekali tidak hendak menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri,” (QS. Al-‘Ankabut: 40).

Wallahu a’lam.

Oleh: Ustaz Aunur Rafiq Saleh Tamhid