Menhub Klaim Banyak yang Sudutkan Jokowi dengan Hoax

Menhub
Budi Karya Sumadi

Ngelmu.co – Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengklaim bahwa banyak pihak yang menyudutkan pemerintah di bawah kepemimpinan Joko Widodo dengan berita hoax atau berita yang tidak benar. Padahal, menurut Menhub, turunnya angka kecelakaan lalu lintas saat arus mudik dan balik Lebaran 2018, tak lepas dari pembangunan infrastruktur yang saat ini terus membaik di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Adapun pembangunan infrastruktur yang diklaim Menhub membuat turunnya kecelakaan sampai 70% saat arus mudik dan balik Lebaran 2018 dicontohkan seperti pembangunan jalan dan tol untuk dilalui pemudik saat musim pulang kampung. Selain itu, Menhub menyebutkan turunnya angka kecelakaan lalu lintas karena masyarakat sadar dengan keselamatan diri saat mengendarai kendaraannya untuk melakukan perjalanan mudik. Menhub juga menyatakan bahwa di bawah kepemimpinan Jokowi, perekonomian Indonesia terus membaik.

Baca juga: Pengguna Tol Jakarta-Cikampek Komplain Sistem One Way Arus Balik

“Bahkan perekonomian kita tumbuh terus membaik. Khusus tol, kini kecelakaan lalu lintas saat arus mudik dan balik Lebaran sudah bisa ditekan hingga 70 persen. Walaupun begitu, masih banyak orang-orang tertentu yang selalu menyudutkan Pak Jokowi dengan berita hoax,” kata Budi Karya saat memberikan kata sambutan pada acara peresmian Sekretariat Bersama Relawan Joko Widodo di Medan, Jumat, 22 Juni 2018 seperti yang dilansir oleh Viva.

Budi Karya menyatakan bahwa Kementerian Perhubungan bersama pihak terkait terus melakukan upaya yang maksimal untuk menekan angka lakalantas pada musim mudik 2018 dan ke depannya.

“Banyak masyarakat menyatakan berhasil, tidak pantas saya mengatakan itu kan. Tapi, Presiden juga mengatakan berhasil (angka kecelakaan menurun drastis),” ujar Budi Karya.

Pada arus mudik dan balik Lebaran 2018, Menhub mengatakan ada empat kriteria untuk dicatat, yaitu pemudik menggunakan sepada motor turun, sedangkan pemudik menggunakanangkutan umum seperti bus, kapal laut, dan kereta api, naik.

“Pada umumnya angkutan massal naik semuanya. Yang signifikan turun itu, pengguna sepeda motor itu turun. Kecepatan itu naik dan kepadatan itu turun. Kalau mengenai angka berhasil atau tidak, susah itu,” jelas Budi.

Tambahan lagi, Menhub menegaskan fakta bahwa kecepatan naik dan kepadatan menurun membuat angka kecelakaan dan pemudik meninggal dunia akibat kecelakaan juga menurun. Walapupun jika ada kepadatan, relatif kecil dan hanya terjadi di daerah tertentu saja.