Sudah Selesai dengan Diri Sendiri

Ngelmu.co – Pernahkah kita melihat atau mengenal seseorang yang tetap sabar dan tenang saat mendapat musibah? Sama tenangnya seperti saat mendapat keberuntungan?

Tetap terkendali dan sabar saat difitnah, diejek, dan dicaci. Sebaliknya juga bersikap kalem saat disanjung.

Tetap santun dan rendah hati saat mendapat kekuasaan atau menjadi pimpinan, dan juga saat menjadi bawahan.

Bersikap biasa saja ketika makan di restoran mewah, dan tidak menolak makan di warung sederhana di pinggir jalan.

Tidak bangga saat naik mobil mewah, dan tidak minder saat naik bajaj atau bus umum.

Tidak rakus dan tidak menimbun saat diberi kesempatan kaya, dan tidak mengeluh saat jatuh miskin.

Menggunakan sandang-papan dan peralatan untuk dimanfaatkan fungsinya, bukan untuk dipamerkan mereknya.

Mata mereka sudah tidak silau, dan tidak tergoda dengan indahnya bungkus atau pernak-pernik asesoris.

Mereka Lebih Memilih Arti Hidup

Memilih teman tanpa membedakan status sosial, gelar, atau posisi.

Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang sudah ‘selesai dengan dirinya sendiri’.

Kakinya menapak bumi dan menjalani realitas, tetapi jiwanya sudah berada di ‘langit’.

Ego atau ke ‘aku’-annya sudah ditaklukkan. Bagi mereka, kehidupan di atas bumi yang mereka jalani hanyalah sekadar peran-peran fana dari Sang Khalik yang Maha Agung.

Tampilan orang-orang seperti ini, mungkin kurang seru atau kurang asyik, dan tidak banyak orang-orang seperti ini.

Tetapi carilah mereka, dan jadikan sebagai sahabat sejati. Bila tak kau temukan, maka jadikanlah dirimu sebagai ‘mereka’ itu.

Sumber: MT Ashabul Jannah

Baca Juga: Aa Gym: Menyindir Diri Sendiri